BeritaMBG.com || SAMARINDA – Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dinilai berpotensi tersendat di Kalimantan Timur jika penempatan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) tidak segera dipercepat.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Muhammad Darlis Pattalongi, menegaskan bahwa keberadaan SDM terlatih menjadi faktor kunci keberhasilan operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Keberlangsungan dapur gizi sangat bergantung pada kesiapan SDM, khususnya tenaga SPPI. Mereka bukan hanya operator, tetapi juga bertanggung jawab atas pengawasan mutu gizi dan pencatatan administratif. Tanpa mereka, pelayanan tidak akan berjalan,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).
Darlis mengapresiasi langkah Badan Gizi Nasional (BGN) yang merekrut ribuan sarjana untuk dilatih di Universitas Pertahanan. Namun, ia menekankan perlunya memprioritaskan distribusi tenaga ke wilayah luar Jawa.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur dapur gizi yang masif akan sia-sia jika tidak diiringi penempatan personel.
“Biaya pengadaan peralatan saja bisa mencapai Rp800 juta per dapur, belum termasuk pembangunan fisik. Tanpa pengelola yang memadai, semua itu hanya akan menjadi aset yang menganggur,” jelas politisi PAN tersebut.
Ia memaparkan bahwa idealnya setiap SPPG memiliki tiga personel SPPI, yaitu kepala satuan, ahli gizi, dan akuntan. Ketiganya dibutuhkan untuk memastikan operasional dapur berjalan sesuai standar.
Darlis mengungkapkan, saat ini ada sejumlah dapur yang infrastrukturnya sudah siap, namun belum bisa beroperasi karena tenaga SPPI belum ditempatkan. Kondisi ini dinilainya sebagai catatan serius yang harus segera ditindaklanjuti.
Ia mendorong BGN menyusun strategi percepatan penyebaran SPPI dengan mempertimbangkan kebutuhan spesifik daerah dan tantangan geografis.
“Keberhasilan program MBG tidak diukur dari jumlah dapur yang dibangun, tapi dari sejauh mana fasilitas itu berfungsi dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Intinya, kualitas pelaksanaan sangat bergantung pada kesiapan SDM,” tegasnya.
Tidak ada komentar